Friday, December 12, 2008

Matahariku - Agnes Monica

tertutup sudah pintu, pintu hatiku

yang pernah dibuka waktu, hanya untukmu

kini kau pergi dari hidupku

ku harus relakanmu walau aku tak mau


* berjuta warna pelangi di dalam hati

sejenak luluh bergeming menjauh pergi

tak ada lagi cahaya suci

semua nada beranjak, aku terdiam sepi


** dengarlah matahariku suara tangisanku

ku bersedih karna panah cinta menusuk jantungku

ucapkan matahariku puisi tentang hidupku

tentangku yang tak mampu melakukan waktu


repeat *


dengarkanlah kau matahariku


dengarlah matahariku suara tangisanku

ku bersedih karna panah cinta menusuk jantungku


repeat **



Koleksi Agnes Monica yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Agnes Monica - Matahariku (OST Jelita)
Busby Seo Test

Tuesday, November 11, 2008

Mengapa Harus.....??


Mengapa Harus....??

Mengapa harus
Engkau membisu pada kebenaran
Sedangkan engkau tahu
Satu hari nanti ia akan terbongkar

Mengapa harus
Engkau menidakkan pada kenyataan
Sedangkan ia kelihatan ketara
Walau kau cuba menyembunyikannya

Mengapa harus
Engkau terus memilih dia
Sedangkan kau punya cinta
Yang setia menantimu di sana

Mengapa harus
Engkau terus menyeksa
Hati-hati yang masih mengharap
Hati-hati yang telah kecewa

Duhai lelaki,
Si dia yang menanti adalah isterimu
Mereka yang menangis adalah anak-anakmu
Yang terluka dan berduka meratapi perubahanmu

Berpeganglah pada tali janji
Yang engkau lafazkan dan meterai
Terlalu banyak hati yang dilukai
Sehingga luka lama berdarah kembali

Duhai suami,
Berpalinglah kembali pada cinta lama
Tutuplah nafsumu dan bukalah mata
Yang dilihat permata sebenarnya kaca
Yang dipersia sebenarnya berharga

Pulanglah...
Mereka masih menanti
Mengharap engkau kembali


Nota : Ditujukan khas buat para suami yang mencari pucuk muda.... sedangkan mahligai yang dibina sebenarnya sudah cukup bahagia....

-in the name of me-

Thursday, October 16, 2008

Hujan

Assalammualaikum...

Hujan yang turun bagaikan mutiara
Berkilau bersinar berkerdipan
Subur menghijau bumi terbentang

Dan bayu berpuput lembut...


Musim tengkujuh bertandang kembali. Sekarang ni, di mana-mana pun hujan setiap hari. Tak kira masa, tak kira hari, tak kira cuaca. Kadang-kadang aku pelik dengan cuaca di zaman ini. Tengah-tengah panas, tiba-tiba ada titis-titis rahmat dari langit jatuh membasahkan bumi.

Paling sadis, setiap hari apabila pulang ke rumah aku akan dapat lihat mamat-mamat motosikal terkandas di tepi-tepi jalan, di bawah jambatan dan terowong untuk mengelak dari hujan yang maha hebat lebatnya. Kasihan mereka... ada yang basah lencun, ada yang baru terkena tempias... tak kurang juga yang siap memerah baju kerana terlupa bawa baju hujan!

Di kala ini, aku bersyukur kerana sekurang-kurangnya aku berada di dalam kereta walau pun kadang-kala abah membebel tak nampak jalan.

Betapa hidup ini ada kalanya beruntung dan ada kalanya tak beruntung. Lumrah hidup....

Ibarat bumi...
Kadang kala basah ditimpa hujan
Kadang kala kontang dihimpit kemarau
Kadang kala teduh dipayung awan kelabu
Kadang kala terik dipancar mentari

Ibarat nasib...
Ada ketikanya dipandang mulia
Ada ketikanya dicemuh dihina
Ada ketikanya tidak dihargai
Ada ketikanya disanjung tinggi

Ibarat cinta...
Seringkali membibit rindu
Seringkali bertamu cemburu
Seringkali menjemput gembira
Seringkali dikunjung derita

dan... Ibarat hujan...
Sejuk
Menyejukkan



Tuesday, October 7, 2008

Wanita Yang Kau Pilih - Rossa



malam selalu panjang
di waktu aku merindukanmu
kau bisa menjaga aku
hingga diriku merasa teduh

aku seperti kamu
menginginkan dan memerlukanmu
karena kita tak mampu
untuk selalu pergi menjauh

reff: kau jadikan aku ini
wanita yang kau pilih
untuk jadi kekasihmu

dan kau pun tlah aku minta
setia sepertiku
hingga waktunya tiba

aku percaya penuh
kau kan buatku bahagia
karena cinta tercipta
datangnya dari dalam hatiku

Salam Idul Fitri

Assalammualaikum...

Setahun berlalu... Ramadhan muncul membawa makna yang baru. Perginya Rejab, berlalunya Syaaban... sebulan menahan segala godaan di siang hari. Tiba Syawal menggamit seribu kerinduan. Pada orang yang telah tiada... pada kenangan yang semakin memudar... pada impian yang tidak kesampaian...

Takbir berkumandang di malam penuh syahdu... Tanpa sedar, air mata mengalir di pipi... Kata orang, di kala bergemanya takbir di segenap pelusuk bumi, roh-roh yang pulang menjenguk kerabat yang masih bernyawa terpaksa melangkah pilu kembali ke persemadian abadi. Wallahu 'alam sejauh mana kebenarannya, aku tak tahu.

Kala ini, aku terbayang kemesraan yang terjalin sejak sekian lama... yang akhirnya terputus sebelum ajal menjemputnya pergi. Takdir menentukan itu suratan di antara kami. Perpisahan yang kekal. Demi Tuhan yang mencipta sekelian alam, tiada sekelumit dendam dalam hati aku yang harus aku tuntut darinya di akhirat kelak.

Biarlah dia pergi dengan aman... Biarlah rohnya bersemadi di kalangan Habibullah yang mana tempatnya adalah di puncak yang tertinggi.

Terlalu banyak wajah-wajah yang menjadikan kerinduan semakin mencengkam di sanubari ini. Wajah berkedut yang menyimpan sejuta kasih sayang... walau tanpa bicara, tapi cinta yang tidak terbatas terpancar dari sinar matanya... Hampir sepuluh tahun kaki aku melangkah tanpa dia di sisi. Terkenang lagi omelan-omelannya yang saban waktu membingit telinga.. namun bila irama itu hilang, ibarat senandung yang pincang alunan sayunya.

2008,
Aidil Fitri yang ketiga puluh tahun buat aku. Masih sendiri, mencari dan mengenal peribadi diri. Aku patut bangga kerana di saat dan ketika ini, aku punya teman-teman yang sanggup bergembira dan bersedih denganku. Aku punya keluarga yang sedia menjadi bahuku tatkala aku rebah dan memimpin tanganku di kala aku mahu mengorak langkah. Aku punya kerjaya - walau tidak sehebat mana - tetapi aku berjaya berdiri di atas kakiku sendiri.

Lantas, apa lagi yang aku cari dalam hidup ini?

Erti sebuah cinta sejati...

Akankah ku temui?